Mengapa Jadi Saya
Mengapa saya perlu iri terhadap teman-teman saya, rasanya tidak ada yang saya iri dari teman-teman saya. Mereka semua punya porsinya masing-masing dalam setiap menu masakan dikehidupan saya. Walaupun kadang ada garam yang terlalu banyak dituangkan tetapi yang lain bisa menutupinya dengan karakter dan rasanya masing-masing.
Saya hidup di keluarga yang biasa-bisa saja. Tidak kaya juga tidak miskin. Ya biasa-biasa saja. Tidak ada yang luar biasa dari kehidupan saya. Masih bisa berkumpul dan makan bareng keluarga selalu saya syukuri dan selalu saya nikmati. Orang tua saya tidak pernah melarang saya atas apa yang saya perbuat. Paling hanya menasehati saya karena saya anaknya atau mungkin karena saya anak laki-laki. Banyak yang bilang si anu enak tuh kerjaannya, si itu enak tuh kerjaannya, si onoh enak tuh kerjaannya. Tapi saya ya biasa aja. Mengapa saya biasa aja? Ya memang kenapa kalo saya biasa aja. Mau ngurusin orang urusan sendiri banyak. Mau mikirin orang pikiran sendiri banyak. Yang penting sih kita sebagai anak bisa menjaga kepercayaan yang diberikan kedua orang tua kita. Dan kita sebagai anak wajib sih punya prinsip sebagai anak kepada orang tua. Prinsip saya ya jangan narkoba. Kecuali yang alami dan jangan berlebihan dalam hal apapun. Karena sesuatu yang berlebihan itu kurang baik. Makan aja yang baik bisa jadi tidak baik jika kita makan berlebihan. Itulah mengapa di setiap kesempatan saya untuk mengambil keputusan yang penting orang tua saya tidak banyak ikut campur. Soal pendidikan pun begitu, saya sempet kuliah lima semester dan tidak saya lanjutkan. Sayang sebenarnya, akan tetapi menurut saya hanya membawa gelar saja itu berat tanpa adanya manfaat di lingkungan sekitar. Orang tua saya tidak menuntut saya untuk melanjutkan pendidikan saya, saya tidak tau alasannya mengapa. Tapi saya punya argumen sendiri atas hal tersebut. Orang tua saya banyak mengajarkan saya langsung dengan perbuatannya terhadap orang sekitar. Jadi secara tidak langsung saya sebagai anaknya meniru hal tersebut. Jadi mengapa saya begini ya karena anda begitu.
Sudah mulai larut dan saya harus melanjutkan aktifitas saya besok.
Selamat membaca curhatan saya. Tidak banyak tapi semoga menghibur ditengah pandemi ini.
Bangkit.
Komentar
Posting Komentar