Dirumahkan
3 Mei 2020, saya pulang dari Cikarang menuju Depok karena saya adalah salah satu dari sratusan karyawan yang dirumahkan. Peringatan Hari Buruh Internasional sepertinya sekarang hanya menjadi angan-angan semata, menjadi alat-alat politik, kita yang seharusnya turun kejalan menuntut agar kesejahteraan buruh terealisasikan nyatanya kita malah dipulangkan, bahasa halusnya dirumahkan. Saya berangkat sekitar jam 7 malam dari kontrakan saya setelah berpamitan kepada beberapa tetangga kontrakan saya yang masih bertahan. Ada yang bertahan karena memang masih dipekerjakan atau karena mereka yang tidak bisa pulang ke kampung halaman karena adanya pandemi ini. Covid 19 lah yang memaksa pengusaha merumahkan hampir 90% pekerjanya bahkan ada beberapa perusahaan yang memang merumahkan seluruh pekerjanya. 2020 masih menghitung bulan awal akan tetapi dahsyatnya pandemi membuat semua terasa begitu lama sekali kita lalui. Bahkan telah terjadi PHK besar-besaran pada beberapa perusahaan yang tidak sanggup bertahan pada situasi pandemi seperti ini. Bukan hanya saya saja yang kebingungan menghadapinya, ribuan bahkan jutaan umat manusia kebingungan menghadapin pandemi deperti ini.
Bangkit.
Bangkit.
Komentar
Posting Komentar